Semangat untuk produktif agar dapat hidup di masyarakat, kondisi psikologis yang stabil, memiliki kemampuan kerja di era digital menjadi tolak ukur pemberdayaan keterampilan bagi kelompok penerima manfaat disabilitas sensorik netra. Ketertarikan dan niat untuk menginteranasikasikan kompetensi ke dalam aktivitas secara komprehensif dan berkelanjutan menjadi kunci pencapaian kemandirian sosial. Internalisasi sikap dan upaya pencapaian dengan komitmen serta konsistensi yang kuat akan berdampak terhadap kondisi psikologis yang positif dan kualitas diri dalam penguasaan kompetensi. Kebebasan berkarya, menentukan pilihan terhadap pengalaman non visual yang didukung dengan keyakinan diri dan apresiasi lingkungan menjadi faktor awal yang yang mempengaruhi kualitas individu. Ketika kompetensi itu menghubungkan diri dengan orang lain untuk menjadi bagian dari kelompoknya, secara langsung diperhatikan, dipedulikan dan dianggap merupakan dasar pencapaian kemandirian diri.